Merdeka Menulis
Tantangan hari ke – 2
#TantanganMenulis
Tips Menulis
Bebas,
Enak Dibaca Di
Sosial Media.
Dijamin Lawan
Jenis Klepek-Klepek..
Wiih … judul tulisan dari salah satu anggota MGI,
benar-benar membuat klepek-klepek Bu de ni. Betapa tidak, saat ini saya masih
belajar bagaimana cara membuat tulisan, agar bisa ngalir., seperti judul di
atas, agar para pembaca menjadi klepek-klepek. Tidak usah klepek-klepek, tidak apa-apa, yang penting pembaca mau
melanjutkan baca tulisan saya ini sampai akhir. Sudah cukup bagi saya.
Sudah hari
kedua, terus mau nulis apa ya ? yang bisa bermanfaat untuk pembaca.
Hampir semua
topik, yang hebat-hebat sudah di tulis oleh para pakar, di semua media social, termasuk para guru
hebat di grup Media Guru Indonesia ini. Waaah mati kutu ni, padahal baru hari
kedua, bagaimana hari-hari selanjutnya. Ya sudah, yang penting nulis saja, maaf
ya kalau tidak bermutu.
Oo iya, saya ada
cerita ini, pada tanggal 1 Januari,
pernah nulis di notepad, tetapi belum sempat terkirim, semoga tersimpan ya, yuk
kita lihat bersama. Semoga masih ada. Maaf ya temen-temen, maklum tulisan siswa
SD kelas 2 … begini ceritanya
Pagi ini tidak ada pergerakan apapun, pingin
cerita yang hari kemarin Rabu 1 Januari 2020, ada reuni temen- temen SMP, biasa
bercanda seperti di grup wa, bedanya ini kopdar/kopi darat alias ketemu
langsung. Asyiik juga, walau sudah pada TOP ( Tua, Ompong, Peot), hahaha …
Biasa becanda
ngalor-ngidul, ternyata banyak yang lupa wajahnya, hampir 33 tahun tidak ketemu
wajah, hanya saling bersapa di WA.
Karena
monentumnya pas akhir tahun, jadi banyak temen-temen yang merantau, bisa hadir,
ada dari Majene, Lombok diriku dari
Bali, termasuk melakukan vicon, Bersama temen-temen yang nun jauh disana, yang tidak
pulang, atau baru dinas, dan tidak bisa ditinggalkan, ada yang lagi nge Pam RI -
1, di Gedung Agung, karena Bapak RI - 1
sedang berkunjung di Jogja, dari Medan pun sempat menyapa, asyiik pada ingat
masa lalu, waktu pada masih ingusan, hihihi...ada yang ingat cinta monyetnya,
ada yang cie..cie...kalau di sebut satu nama...pokoknya lucu deh mereka, para eyang
akung juga eyang uthi...hihihi. Nostalgila … hahaha.
Naah untuk ku,
rasanya tidak ada yang di cie..cie...jaman SMP ga ada temen cowok yang
melirikku, karena ga ada yang bisa bikin terkesan temen-temenku, masalahnya, ga
ada feminimnya sedikitpun diriku ini. Temen-temen bilang cowok
jadi-jadian..hahaha, coba bayangkan di ajari menari selama 3 tahun, tak satu
gerakanpun ku kuasai, malah kalau bu guruku yang cantik, guru nariku ada kelas,
aku selalu di belakang aula, adu panco dengan temen-temen cowok..ampyuuunnn.
Jadi kalau ada
cowok naksir, pasti aku akan marah, bisa-bisa aku ajak berantem..waah tambah
ambyaar...hahaha...
Cerita ini
ternyata ke bawa sampai SMA dan kuliah, kalau ada cowok kirim surat atau naksir
pasti aku musuhi, entah kenapa...mungkin karena aku besar di lingkungan para
cowok, olahragaku juga cowok banget, bela diri pencak silat dan pada saat
kuliahpun ambil jurusan Olahraga, hoby
judo, aduuuh, sampai ada temen bilang
aku suka sesame, waduuh ngawur
amat si temenku itu.... Dari pengakuan temen kuliahku, yang ternyata naksir
berat sama diriku, dan temen- temen tahu semua, kecuali diriku yang tak pernah
merasa, baru buka kartu, bahwa diriku
dianggap jeruk makan jeruk...haaah...ada-ada saja mereka ... Padahal diriku ini
tulen, murni 100 %, terjamin feminitasnya....hahaha ..
Tentang tahun
baru, bagiku sama saja dari tahun ke tahun, kecuali ganti kalender, tidak ada
yang ciamik, Cuma kali ini ada acara kopdar reunian temen-temen SMP, ini
tentunya yang istimewa. Bisa bersilaturahmi dan saling mendoakan untuk keluarga
besar. Semoga ajang silaturahim ini terus berlangsung, dan bisa menjadi wadah
kebersamaan yang membawa kebermanfaatan bagi banyak pihak.
Untuk sahabatku,
kita adalah manusia setengan tua yang masih hidup dan memiliki pesona,di balut
keriput yang mulai kentara … namun senyum indah masih kentara, canda ceria juga
masih ada, music lama sering jadi teman setia. Dulu pernah berada di sekolah
yang sama, namun jalan kita berbeda. Betapa beruntungnya … saat menjelang tua
ALLAH berkehendak mempertemukan kita dengan cara -NYA. Mari kita nikmati masa ini
… Bersama-sama dengan rasa Bahagia. Sebelum yang nyata menjadi fana.
Terimakasih sahabatku, dimasa menjelang tua. Saling mengisi … saling
mengingatkan … dan saling memaafkan dengan hati yang lembut dan tulus. Semoga
kita tetap sehat, sukses dan Bahagia dimanapun berada. Jalani terus
silaturahim, dengan tawa dan canda agar kita selalu merasa muda. Persahabatan
menjelang tua, harus lebih sabar dibanding
saat kita usia muda. Semoga kita senantiasa sehat, Panjang umur yang
barokah dan Bahagia dunia akherat, kiriman indah dari sahabat.
Matur suwun,
sedulurku sak lawase, itu semboyan kami para alumni. Barokkallah.
No comments:
Post a Comment