Bissmillahirrohmanirrohiim…
MENULIS
JUDUL YANG “NYUNDUL”
Wiiih kereen, dengan segala kebingungan dan kebimbangan mengikuti
grup WA Belajar menulis grup 2, dan saya masuk sudah hari ke-3 tentunya sesuatu
hal yang sangat sesuatuuuu, dengan yakin Bu de katakana, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Yah
itu kalimat, untuk menghibur diriku siih.
Oke, akan Bu de
mulai dari mana ini… kalau gitu Bu de harus caru judul yang lebih Nyundul dari
nara sumber kita Pak Dudung Nurullah Koswara… ahaaa, ga mungkin laah, bisa melampau
nara sumber. Namanya somse( sombong sekali), ga papa juga lah, memotivasi diri,
hihihi.
Tapi sepertinya Bu de sudah se ide dengan narsum, karena Bu de
pernah menulis dalam sebuah medsos, bahwa Kemauan akan mampu menumbangkan
kemampuan. Man Jadda Wa Jadda, yang berusaha bersungguh-sungguh pasti akan
bisa, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Cukup kata pembuka ku yang
belepotan, seperti tulisan sampah ini… lanjut ke resume pertamaku di hari sudah
yang ke-3 ini, semoga masih bisa mengejar ketertinggalan untuk hari pertama dan
kedua, nanti minta materinya ya Om Jay, makasih, Om Jay memang baik.
Belajar
Menulis yang “NYUNDUL” Bersama DNK (Bapak Dudung Nurullah Koswara)
RESUME
Belajar
Menulis Gelombang 2 bersama… OM JAY
Pertemuan 3
By :
SRI DEWI ROKHIMAH (Bu De)
Di pertemuan ketiga ini bertindak sebagai moderator Bapak Wijaya
Kusuma, https://wijayalabs.wordpress.com/ dan Narasumbernya Bapak Dudung Nurullah Koswara
https://www.facebook.com/dudung.koswara.7 (Ketua PB PGRI)
Sangat menyentuh,
dan memotivasi sekali, pembicaraan pertama dari nara sumber, yaitu cara-cara
menulis bagi pemula, Bu de banget dan tahu bangiit ni Om DNK,kalau Bu de baru
mo mulai nulis, ini lho tips nya dari OM
DNK
Cara- cara
menulis bagi pemula :
1Belajar menulis, tidak harus
menjadi penulis yang baik
2. Awali dengan tulisan yang buruk, yang apa adanya.
3. Menulis itu seperti belajar naik sepeda, semakin lama makin lancar.
4. Tulis saja apa pun asal tidak hoaxs, buli dan SARA.
5. Menulis saja, biar apa kata orang tentang tulisan kita
6. Jika sulit mengawali kata pembuka, bisa ikuti kata pepatah, pendapat orang lain, atau gossip terhangat.
7. Tuliskan saja, sambung-sambungkan, baca lagi berulang-ulang, revisi lagi, kurangi atau tambahkan kalau ada ide baru muncul.
8. Harus kita targetkan, setiap hari harus ada atau punya tulisan
9. Waktu menulis yang enak adalah sebelum atau sesudah Subuh. Saat di Kereta Api, di Pesawat atau saat momen menunggu, bisa kita gunakan untuk menulis, manfaatkan waktu tersebut,
10. Kadang ide atau gagasan tulisan bisa muncul, karena terdesak
11. Tulislah judul yang menarik, bombastis, terbalik, penuh modus dan unik, untuk memancing ide-ide berikutnya
12. Untuk penulis pemula, awali tulisan cukup dengan dua paragraph, apa yang ada di kepala saat mulai menulis, tulis saat itu juga.
13. Tulisan bisa di kirim/publish di media mana saja, sesuai keinginan kita. Berbagi lah di media.
2. Awali dengan tulisan yang buruk, yang apa adanya.
3. Menulis itu seperti belajar naik sepeda, semakin lama makin lancar.
4. Tulis saja apa pun asal tidak hoaxs, buli dan SARA.
5. Menulis saja, biar apa kata orang tentang tulisan kita
6. Jika sulit mengawali kata pembuka, bisa ikuti kata pepatah, pendapat orang lain, atau gossip terhangat.
7. Tuliskan saja, sambung-sambungkan, baca lagi berulang-ulang, revisi lagi, kurangi atau tambahkan kalau ada ide baru muncul.
8. Harus kita targetkan, setiap hari harus ada atau punya tulisan
9. Waktu menulis yang enak adalah sebelum atau sesudah Subuh. Saat di Kereta Api, di Pesawat atau saat momen menunggu, bisa kita gunakan untuk menulis, manfaatkan waktu tersebut,
10. Kadang ide atau gagasan tulisan bisa muncul, karena terdesak
11. Tulislah judul yang menarik, bombastis, terbalik, penuh modus dan unik, untuk memancing ide-ide berikutnya
12. Untuk penulis pemula, awali tulisan cukup dengan dua paragraph, apa yang ada di kepala saat mulai menulis, tulis saat itu juga.
13. Tulisan bisa di kirim/publish di media mana saja, sesuai keinginan kita. Berbagi lah di media.
Sebagai Kesimpulan dari pertemuan
malam ini, bahwa keinginan menulis itu bukan hanya masalah kemampuan
melainkan kemauan. Siapa yang paling mau dan terus mengayuh tulisan, ibarat
naik sepeda. Jatuh bangun akan menjadi masa lalu. Segeralah mulai menulis apa
yang ada di kepalamu.
Akhirnya kita
menjadi ahli dan tak jatuh lagi, ide akan datang sendiri. Saat shalat, saat di
toilet, saat di kamar Bersama istri atau saat terjaga.Menulis itu kifarat dan
tasyakur literatif kita kepada Tuhan.
Punya pikiran,
rasa dan tangan, mereka perlu rekreasi. Menulis adalah rekreasi bagi pikiran,
rasa dan tangan. Mereka perlu diajak kulineran ide.
Sesi tiga malam ini,
ditutup dengan kata candaan yang memotivasi, aha, aha, aha, terimakasih Om DNK.
Menulis tidak seperti membalikkan telapak tangan, perlu proses panjang,
kemauan dan pembiasaan, semakin sering
menulis, maka semakin tajam kemampuan kita.
Subhanallah, keren banget, alhamdulillah.
ReplyDelete