Saturday, February 8, 2020

"KETIKA BUKUMU DITOLAK PENERBIT"


"KETIKA BUKUMU DITOLAK PENERBIT"
RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 2 HARI KE 8
 BERSAMA OM JAY
NARA SUMBER MERANGKAP MODERATOR OM JAY
( Mengganti Bapak Lukman Hakim, yang sedang ada berita duka)
OLEH: SRI DEWI ROKHIMAH

 Materi malam ini adalah kisah nyata yang Om Jay alami ketika naskah buku yang disusun ditolak penerbit mayor
Bisa di simak di   http://kompasiana.com/wijayalabs
"Ketika Bukumu Ditolak Penerbit" https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5e3d398dd541df37136d9dc2/ketika-bukumu-ditolak-penerbit
Beliau mengatakan, Ketika Bukumu Ditolak Penerbit
Banyak dari kita ketika naskah buku ditolak lari ke penerbit indie
Akhirnya kita keluar uang sendiri untuk menerbitkan buku.
Bukannya dapat uang tapi malah keluar uang
Sewaktu menerbitkan buku mengenal penelitian tindakan kelas, saya dan pak dedi ditolak oleh banyak penerbit. Alasan mereka kami bukan dosen perguruan tinggi
Sempat kami kecewa dan memutuskan untuk menerbitkan buku sendiri dengan penerbit indie
Suatu ketika narsum ada jadwal bimbingan tesis bersama Prof. Conny R. Semiawan. Beliau pembimbing S2 omjay. Berkat dibimbing beliau narsum lulus S2 selama 2 tahun di kampus UNJ Rawamangun.
Narsum minta beliau membaca naskah buku penelitian tindakan kelas yang kami buat dan sudah ditolak sembilan penerbit.
Alhamdulillah tanggapan bu rektor,  berkenan membacanya dan tidak menunggu beberapa lama narsum di telpon oleh beliau.
"Wijaya. Setelah ibu baca buku ptk kamu isinya bagus. Layak untuk diterbitkan. Hanya perlu ditambahkan gambar supaya lebih menarik". Begitulah kata Prof. Conny mantan rektor IKIP Jakarta ini.
Ini tentu saja membuat bahagia sekali dan narsum langsung telpon pak @+62 812-8534-836 untuk sama sama menghadap beliau di ruang kerjanya di fakultas ilmu pendidikan
Narsum Bersama temanya,  akhirnya janjian bertemu Prof. Conny dan ternyata di ruang kerja beliau sudah ada pak Anton (almarhum) dari penerbit indeks
Narsum dikenalkan dengan pak Anton dan terdengarlah kabar dari penerbit indeks bahwa buku mengenal PTK yang narsum dan temannya buat diterima dan akan diterbitkan oleh mereka.
Untuk mengekspresikan kegembiraan dan rasa syukur, narsum langsung sujud syukur dan berjanji akan segera memperbaiki buku tersebut agar dapat segera dicetak.
Pak @+62 813-1559-0729 Adik kandung pak @+62 812-8534-836 Membantu kami membuat gambar karikaturnya sehingga buku ptk yang narsum dan temanya susun lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Ada link mengenal PTK, simak di link ini, https://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-Spiritual/Pendidikan-&-Pengajar/63867-Mengenal-Penelitian-Tindakan-Kelas.html
Alhamdulillah akhirnya Keluarlah buku cetakan pertama berwarna kuning dan diluncurkan di pascasarjana UNJ rawamangun.
Yang di pasarkan di: https://www.togamas.com/detail-buku-4553
Alhamdulillah bukunya laku di pasaran. Dan narsum banyak diundang menjadi pembicara dan nara sumber ptk
Narsum masih ingat. Pertama kali dapat uang dari royalti buku, dibelikan ipad apple baru. Waktu itu belum banyak guru yang punya ipad apple
https://wijayalabs.wordpress.com/2010/01/29/buku-ptk-edisi-kedua/
Berkat Menulis Aku Dapat Ipad - Kompasiana.com - https://www.kompasiana.com/wijayalabs/berkat-menulis-aku-dapat-ipad_5500e90aa33311be0b510d59
Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru - Kompasiana.com - https://www.kompasiana.com/wijayalabs/pentingnya-penelitian-tindakan-kelas-ptk-bagi-guru_55123f84a33311f456ba823e
Bukan hanya dapat royalti buku, narsum juga diundang menjadi pembicara untuk memberikan ptk ke kota kota yg ada di Indonesia.
Jadi sumber pendapatan narsum, kala itu dari tiga sumber. Pertama penjualan buku. Pembicara ptk dan royalti buku. Waah kereen, dan sangat menginspirasi.
Suatu ketika pak dedi @+62 812-8534-836 pernah bicara ingin pergi ke serambi mekah. Beliau kasih tahu saya lewat facebooknya. Tak berapa lama ada telpon masuk dari bang muslim Armen.  Narsum diminta memberikan materi ptk di kota banda Aceh.
 Tentu saja narsum bersyukur karena berkat buku ptk ,mereka keliling nusantara. Padahal dulunya, buku itu ditolak oleh 10 penerbit mayor
"Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di STIKES Ubudiyah Indonesia Aceh" https://www.kompasiana.com/wijayalabs/belajar-dan-berbagi-ilmu-ptk-di-stikes-ubudiyah-indonesia-aceh_550de19da33311bf2dba7d7b
Dari penulis buku akhirnya mereka menjadi pembicara. Otomatis kemampuan public speaking harus terus diasah.
Kata Om Jay, ”Jadi dalam materi ini, saya ingin memotivasi kawan kawan semua. Bila buku anda ditolak penerbit, jangan patah semangat.
Perbaiki dan terus perbaiki sampai ada penerbit mayor yg menerima naskah buku anda.
Sebagai penulis kita tak keluar uang satu sen pun bila buku kita diterima oleh penerbit mayor
 Sekarang sesi tanya jawab. Silahkan yang mau tanya.
P (Pertanyaan) : Alhamdulilah kisah omjay menepis keraguan saya untuk memulai menulis . Tapi saya orangnya takut gagal ..mhn tip nya supaya bisa sukses seperti om mks
Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh
Om Jay luar biasa. Pantang menyerah
Mungkin karena dulu sering ditolak wanita dan sering patah hati. Jadi sdh terbiasa ditolak hahaha
ini video utk belajar ptk
https://youtu.be/ZYkhdCtonpU
Pertanyaan “ Maaf sangat awam...bagaimana langkah awal u memperkenalkan karya kita ke penerbit...?
Dikirim naskahnya atau bagaimana?
Jawab:
1.    Saya dulu naskahnya kami cetak
2.    Setelah di acc baru kami kirimkan filenya
Jadi hard copy dulu di bawa ..baru klo da acc soft copy dg perbaikan2 ..gitu kah om jay yang mantaap...
Iya. Supaya karya kita tidak disalah gunakan. Kecuali kita percaya sama orang yang bersangkutan
"Mari Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya" https://www.kompasiana.com/wijayalabs/mari-menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya_5529a9b0f17e619815d623c1

Pertanyaan :
1. bagaimana caranya membuat biografi penulis & sinopsis buku yg Bagus?
2. Apakah memberikan gambar² ada yg diperlukan itu bukannya tugasnya editor/lay outer ya?
Jawab:
 1. Banyak baca buku buku best seller di toko buku
2. Kalau gambar yg berhubungan dgn tulisan kita maka yg bikin kita sendiri. Kecuali editor memberikan masukan agar gambar dimasukkan olehnya dan seizin penulis
3. Tipsnya mulai menulis dari apa yg disukai dan kuasai. Menulis dari pengalaman biasanya akan jauh lebih mudah.
 Demikian Materi yang Om Jay sampaikan, pada resume ke 8


Friday, February 7, 2020


MENULIS… BISA KE LUAR NEGERI … OOO KEREEN
Resume Belajar Menulis Bersama Om Jay
Pertemuan 7
Nara sumber      : Ibu Emi Sudarwati
Guru berprestasi Nasional, Penulis Nusantara dan Dunia
Moderator :  Hidmi Gramatolina Ramdhayani dari Lombok NTB.
                           (http://gramatolina2020.blogspot.com)

CURRIKULUM VITAE EMI SUDARWATI
                      
EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia.  Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.
Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktif sebagai pembina majalah siswa Bhakti  sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn.  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. 
Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.
MATERI MALAM INI
Langsung saja ya. Saya cerita tentang isi buku terbaru. Ini Sambutan hangat dari narsum:
Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
TAHUN 2014
Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya beliau dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.
TAHUN 2015
Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.Di samping itu, penulis juga mendapat rekom…
TAHIN 2016 - 2017
Pada tahin 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
 Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN 2019
Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,
Simak dengan baik dan amalkan dengan semangat yang tinggi.Maka anda akan tahu hasilnya.
SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll
Jenis huruf : Time new roman/12/1,5
Naskah sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah2.
Nama file : SaGu SaBu spasi nama                
                     Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi
                Atau SaSis SaBu Emi
Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56 halaman kena 470.000. dst

KESIMPULAN DARI NARA SUMBER:
Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya beliau mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang. Sangat Super.


Wednesday, February 5, 2020


MENERBITKAN BUKU INDIE
Resume Belajar Menulis Gel.2
Bersama Om Jay
Pertemuan 6
Oleh               : Sri Dewi Rokhimah
Moderator     : Hidmi Gramatolina
Ramadhayani
 Narasumber kita adalah ibu Sri Sugiastuti (http://astutianamudjono.wordpress.com), profil beliau sudah dishare☺
Tema : Proses Penerbitan Buku
 
Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S-2 di UMS 2007 dan lulus tahun 2010. Sempat mengajar di Jakarta hingga tahun 1990. Sejak 2 Juli 2018 mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Aktif di berbagai komunitas literasi.
Karyanya berupa buku SPM Bahasa Inggris SMK,
1.    The Stories of Wonder women,
2.    Wow English is so Easy Kids,
3.    The Power of Mother’s Prayers,
4.    Perempuan Terbungkas, Merawat Harapan,
5.    Masuk Surga Karena Anak,
6.    Tipuan Asmara.
7.    Juga sudah menulis 15 buku Antologi.
8.     Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com atau 089692593804
9.     Beliau seorang guru pegiat literasi nusantara, sudah menulis 15 buku
antologi. Beliau juga sebagai penulis
aktif di berbagai komunitas literasi, motivator, blogger.
Menulis buku merupakan hal yang luar biasa bagi penulis yang sudah ahli dalam bidangnya termasuk menerbitkannya.

   
Bagi penulis pemula ada perasaan ragu-ragu yang terbersit dalam hati
untuk menerbitkan buku.
Hal itu ditegaskan oleh narasumber
bahwa selama kita menulis apa yang kita sukai,dan kita kuasai buku itu atau tulisan itu akan menemui takdirnya. Lakukan saja dan kita akan lihat hasilnya.

     Beliau tertarik dengan dunia kepenulisan karena potensi yang paling melekat itu silahturahmi dan mudah bergaul. Ternyata banyak guru yang hebat tapi tidak punya nyali untuk menulis buku.
Hal ini dialami oleh guru berprestasi tingkat nasional.
Perlahan tapi pasti dia juga sudah menulis dan menerbitkan 5 buku.
Ini merupakan kepuasan batin bagi seorang Ibu Sri Sugiastuti sebagai motivator.
Tulisan yang dikirim dalam antologi merupakan kumpulan tulisan atau artikel dari beberapa penulis.

     Menulis buku bisa keroyokan bisa juga penulisan tunggal. Penulisan buku tunggal bisa buku ajar,
memoar, novel, motivasi, atau resep hidup sehat.
Buku fiksi atau nonfiksi ditulis saja.
Membuat judul  tulisan harus mengandung berasa, dan penasaran.
Tidak terlalu panjang dan harus tahu juga segmen pembacanya.
Judul jangan bombastis atau berupa larangan.

   Sebuah buku harus dilengkapi dengan cover yang menarik dan sesuai dengan isi buku,
jadi pencerminan isi buku.  Dari warna,nuansa, sampai font yang ingin dipakai juga dilengkapi dengan ilustrasi buku. Jumlah halaman buku tebal ataupun tipis menurut kebutuhan dan tergantung buku itu membahas apa. Untuk novel trilogi (Novel yang jadi tiga bagian bersambung) jelas 400 halaman sedangkan buku  motivasi, memoar, nonfiksi 150-200 halaman sudah representatif.
Buku harus dilengkapi dengan ISBN.
Buku sebagai hasil karya inovatif dapat digunakan untuk melengkapi kenaikan pangkat. Untuk Penerbit buku carilah penerbit yang terdekat sehingga harga lebih murah dan jika mau cetak ulang nyaman urusannya.
Bisa menggunakan penerbit Indie.

     Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Menulis itu mudah semudah ngobrol dengan teman bicara.
2.    Ada penerbit Indie yang siap memfasilitasi.
3.    Jangan takut buku tidak terjual biarlah buku itu menemui takdirnya.
4.    Kalau ingin buku kita laku beli juga karya teman dan seringlah membaca.
5.     Ingin menjadi penulis ia bergaul dengan penulis.
6.    Jangan pelit ilmu dan teruslah berbagi.
7.    Prinsip better late than never
PROSES PENERBITAN BUKU SECARA INDIE
SRI SUGIASTUTI
APA BEDA INDIE DAN MAYOR
INDIE
1.    Penerbit kecil/ swadana
2.    Cetak buku minimal 1 exp
3.    Lebih mudah dan cepat
4.    Mengeluarkan dana pribadi
5.    Cetak sendiri, promo dan jual sendiri
• Lebih bebas mnentukan harga dan bisa lebih produktif Mayor
 PENERBIT BESAR
1.    Cetak Buku minimal 1000 exp
2.    Sabar harus antri terbit
3.    Tanpa biaya malah dapat royalty
4.    Menunggu buku selesai cetak, masuk marketing setelah 6 bulan baru dapat royalti sesuai MOU

LANGKAH MEMBUAT BUKU SECARA INDIE
 1. Siapkan naskah yang akan dijadikan buku
2. Siapkan Cover
3. Sediakan Halaman Persembahan
 4. Buat Kata Pengantar
 5. Buat Daftar Isi/ Outline
 6. Daftar Pustaka ( kalau ada)
 7. Cover Belakang

PROSES DARI PENULIS KE PENERBIT INDIE
a.    Siapkan cover.
b.    Judul Buku
c.    Nama Penulis
d.    Kata Pengantar
e.    Daftar Isi
( serahkan berkas ini untuk diantrikan isbn )

PROSES PENGIRIMAN NASKAH LENGKAP MENUJU CETAK BUKU
a.    Sambil menunggu isbn turun, Penulis bisa mengedit naskah hingga tuntas.
b.    Selesai diedit naskah bisa diserahkan ke penerbit Indie
c.    Dalam satu minggu dari penerbit akan memberikan layout dalam bentuk Pdf yang bisa direview dan revisi
d.    Setelah fix siap naik cetak
 BERAPA DANANYA
1.    Bervariasi tergantung percetakan tersebut dan kerjasama yang kita buat
2.    Ada yang hanya pracetak, contoh media guru 1.050.000 belum mendapat buku
3.    Ada yang paket lengkap di harga 1.250.000 dengan 10 buku
4.    Ada yang di atas 1.500.000 dengan bimbingan dari mulai Judul hingga buku terbit berisbn dan ada surat keterangan terbit untuk PAK

YANG MANA PILIHAN ANDA?
a.    Kembali kekuatan dan keinginan yang dicapai
b.    Biasanya bila sudah punya satu buku akan muncul ide lain untuk menulis buku kembali
c.    Jangan ragu untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk menebarkan virus cinta literasi

SELAMAT BERKARYA
Salam Literasi Abadi di Hati