MENULIS… BISA KE LUAR NEGERI … OOO KEREEN
Resume Belajar Menulis Bersama Om Jay
Pertemuan 7
Nara sumber : Ibu Emi Sudarwati
Guru
berprestasi Nasional, Penulis Nusantara dan Dunia
Moderator : Hidmi Gramatolina Ramdhayani dari Lombok NTB.
CURRIKULUM VITAE
EMI SUDARWATI
EMI SUDARWATI. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri
Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.
Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar, juga telah menulis
dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan
guru Indonesia.
Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan
Pembiasaan Sekolah, aktif sebagai pembina majalah siswa Bhakti
sampai saat ini, Penggagas
perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater
Bhakti. Pengurus MGMP Bahasa Jawa
Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru
Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017),
Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa
Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan
Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya
Nasional Indonesia (PERMADANI). Pengelola
TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah
menerbitkan hampir 400 buku ber isbn. Pada
Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur
sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada
tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi
Pembelajaran Tingkat Nasional.
Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru
Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai
juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah
raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke
negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari
sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas
Leiden. Juga berkunjung ke
sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.
MATERI MALAM INI
Langsung saja ya. Saya cerita tentang isi
buku terbaru. Ini Sambutan hangat dari narsum:
Pada tahun 2013. Penulis bergabung dengan sebuah kelompok
penulis di Bojonegoro. Namanya PSJB
(Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro). Di
sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Seperti : JFX. Hoery
(Padangan-Bojonegoro), Sunaryata
Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang
Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG
(Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu), dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang-orang hebat di dunia
tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan. Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa
diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
TAHUN 2014
Pada
awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya
Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada
penghujung tahun 2014. Kembali bekerja
sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1
Baureno. Tidak berhenti sampai di
situ. Karya-karya ini juga mendapat
sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati
Bojonegoro saat itu.
Sampai-sampai
penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk
wawancara. Alhasil, besuknya tayang di
surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu. Dari sana,
semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro
banyak diserbu pembeli buku. Semua ingin
membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku
karya beliau
dan siswa SMPN 1 Baureno menjadi
inspirasi bagi banyak sekolah. Bukan
hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain. Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai
media, baik cetak maupun on line. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa
harus membayar sepeserpun.
TAHUN 2015
Pada
tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat
nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya
diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto
selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan
motivasi. Akhirnya penulis mengirimkan
karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun
tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia,
penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.
Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak
berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat
juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat
dari seluruh tanah air.
Di
samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti
sayembara di BBJT. PSJB adalah
kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa
Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap
tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra
Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji
sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan
beberapa buku karya sastra siswa. Semua
itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih
berinovasi lagi. Dengan status baru ini,
penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus
literasi di manapun juga. Bukan hanya
untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.
Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.Di samping
itu, penulis juga mendapat rekom…
TAHIN 2016 - 2017
Pada tahin 2016, penulis
ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua
kalinya. Karena banyak guru menolak
mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga
puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan
karya inobel. Kali ini bukan atas
inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi
keinginan penulis sendiri. Karena
pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan
sesuai yang diberikan oleh dewan juri.
Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga,
Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan
untuk short Course di Negeri Belanda.
Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju
itu. Berkunjung ke dua universitas
terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.
Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan
lain-lain. Bukan hanya itu, semua
peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke
Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan
workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya
keliling kota terindah di negeri ini.
Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi
jurnal. Tentu ini bukan hal kecil,
karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop
Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka
kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu
Singapura. Sehari di kota lion,
melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin
melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi
seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan
baik tersebut.
Kebetulan juga
bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan
belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis
belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa
diprediksi. Oleh karena itu, penulis
tidak ingin kesepian. Lalu mengajak
teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu
buku. Penulis menyebutnya dengan istilah
Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan
kumpulan cerita inspiratif, berbagi
pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi
buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya
menerbitkan buku-buku patungan. Namun
saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI
(Satu Buku Siswa Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan
Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun
2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif
(PBI). Beberapa undangan dari
daerah-daerah lain mulai berdatangan.
Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta
dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya
menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis
aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan
sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.
Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG
kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di
PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru
menulis dan pelatihan meulis buku.
Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan
lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering
mengirimkan hasil karya ke media. Jangan
berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.
Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan,
tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti
sudah terus menerus belajar menulis pula.
Dari proses tersebut kita belajar.
Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN 2019
Penulis
mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan
pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya,
di tahun yang sama. Penulis ingin
menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa,
yaitu pengalaman selama haji dan umrah.
Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling
Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian
ini bisa menjadi nyata.
Adapun
untuk patungan, seperti biasa saja.
Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan
Buku Inspiratif. Juga menulis bersama
penerbit Pustaka Ilalang,
Simak
dengan baik dan amalkan dengan semangat yang tinggi.Maka anda akan tahu
hasilnya.
SaGuSaBu
(Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah
dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan
naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat.
Misalkan:
1.
Kumpulan Puisi
2.
Kumpulan Cerpen
3.
Kumpulan Esai
4.
Novel
5.
PTK
6.
Naskah INOBEL
7.
Kumpulan Pantun
8.
Kumpulan Resep
9.
Kumpulan Cerpen Misteri
10.
Dll
Jenis
huruf : Time new roman/12/1,5
Naskah
sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan
dipisah2.
Nama
file : SaGu SaBu spasi
nama
Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh
: SaGu SaBu Emi
Atau SaSis SaBu Emi
Biaya
penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56
halaman kena 470.000. dst
KESIMPULAN DARI NARA SUMBER:
Buku
adalah bukti sejarah. Merupakan catatan
bahwa kita pernah hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, saya beliau mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya
sendiri. Semoga buku sederhana ini
mengispirasi banyak orang. Sangat Super.
Aamiin
ReplyDelete