Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif.
Oleh: DewiRo
Hari ini, saya baca blognya Om Jay, sangat tertarik dengan judulnya yang
keren. Jadi penasaran ingin tahu, seperti apa dan bagaimana sih mengelola
pembelajaran yang adaptif, fleksibel dan akomodatif. Om Jay juga menyarankan
untuk melihat webinar episode 8, yang diselenggarakan Kemendikbud, banyak
materi yang menarik, diantaranya webinar dengan judul, “Mengelola Pembelajaran yang
Adaptif, Fleksibel dan Akomodatif.”
Anda dapat menontonnya di https://youtu.be/19zskjSJUL8, dengan durasi yang lumayan panjang
karena ada 5 nara sumber, dipandu oleh pembawa acara yang cukup kondang yaitu
Mas Gibran. Bersama ketua Pusat Penguatan Karakter,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Hendrawan.
Webinar dibuka dengan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, seluruh peserta disilakan pada posisi khidmad.
Webinar kali ini mengambil tema: Mengelola
Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif. Dalam kondisi khusus, jadi
tema webinar kali ini, terkait dengan penyesuaian kebijakan pembelajaran di
masa pandemi, yang tanggal 7 Agustus kemarin disampaikan oleh Mas Menteri.
Sambutan pertama oleh ketua Pusat
Penguatan Karakter, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Hendrawan. Pusat penguatan karakter ini, merupakan
salah satu pusat baru dibawah kepemimpinan Mas menteri yang diberikan mandat
untuk menyampaikan juga mengedukasikan kebijakan kementerian pendidikan dan
juga nilai-nilai Pancasila dalam penguatan karakter dan juga mengadakan acara-acara
yang disesuaikan dengan hari besar nasional, hari besar agama, dan hal-hal lain.
Tidak hanya dalam bentuk webinar, dan ada berbagai kegiatan lainnya. Seperti
nonton bareng virtual dan kegiatan-kegiatan dengan tema karakter virtual, juga
lomba-lomba.
Selanjutnya
webinar di awali oleh nara sumber pertama yaitu Mbak Sofi Dewayani, beliau ketua
satgas gerakan literasi sekolah, Kemendikbud.
Materinya
tentang bagaimana mengelola pembelajaran adaptif , fleksibel dan akomodatif. Menurut beliau, sesui dengan tugasnya sebagai
pegiat literasi, maka pembelajaran yang adaptif adalah pembelajaran literasi
merupakan salah satu cara yang bisa mempertahankan kompetensi siswa, karena
merupakan kemampuan esensial.
Kecakapan
generatif, pada masa ini menjadi penting sekali, untuk itu kecakapan yang
aktual penting dimiliki oleh siswa, untuk mengatasi tantangan abad 21.
Diantaranya
kecakapan untuk memilih informasi secara kritis, agar bisa digunakan untuk mengambil keputusan
dalam kehidupan ini. Supaya bisa
berperan sebagai warga negara dan warga global.
Khususnya
pada masa pandemi ini, kemampuan literasi dalam kecakapan mengelola informasi
sangat dibutuhkan. Dalam PJJ siswa harus mampu melaksanakan PJJ, mampu
mengakses informasi, bagaimana hidup sehat, bagaimana menyelesaikan tugas
pembelajaran, dan kecakapan hidup lainnya.
Intinya
pada masa saat ini siswa dikepung oleh berbagai informasi yang menglobal.
Sehingga kemampuan literasi ini sangat penting, agar punya kecakapan hidup. Untuk
memilih informasi, menyeleksinya, membekali mereka dengan ketahanan hidup, bagaimana
mereka hidup lebih sehat, bagaimana mereka bertahan secara emosional, dan
sebagainya.
Sebagai
contoh pembelajaran yang adaptif bisa berupa kegiatan-kegiatan:
1. Meskipun
mereka tidak berjumpa dengan teman atau gurunya di sekolah, tapi mereka dapat
beraktivitas tetap dengan cara menyenangkan, ini penting sekali.
2. Menyediakan buku-buku anak bergambar agar tetap
bisa menumbuhkan literasi siswa, jadi meningkatkan kecakapan literasi.
3. Jadi yang disebut pembelajaran adaptif
tentunya disesuai dengan kondisi kekhasan siswa pada masa pandemi, sebagai
contoh lagi seperti, tidak perlu menetapkan kurikulum harus tuntas, yang
penting melakukan kegiatan yang bermakna. Tentunya di barengi oleh guru dan
orang tua yang harus selalu berinovasi agar tercipta pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna.
Demikian
ini pemaparan dari Mbak Sofi, yang juga ketua Yayasan Litara. Sangat menarik
dan sangat menginspirasi. Bahwa dalam masa pandemi ini, khususnya guru harus
bisa berinovasi dalam pembelajaran dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik.
Masih
ada naras umber lainnya, yang membahas materi menarik, simak artikel
selanjutnya ya.
Salam
Literasi
Baliku, 8-08-2020
Mantul lengkap sekali reportase nya
ReplyDeletemantapp bu..
ReplyDelete